Hari Untuk Ibu!

Share

Hari Ibu sudah dekat, satu hari untuk membalikkan peran dan merawat ibu yang selama ini merawat kita semua. Menjadi seorang ibu tidaklah mudah karena dibutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan, belum lagi kenyataan bahwa para ibu harus belajar sambil menjalaninya. Meski tidak mudah, tanpa anak, kehidupan tidak akan sama. Ada begitu banyak masalah yang harus dihadapi ketika membesarkan anak-anak, yang kadang-kadang membuat beban hidup terasa berlebihan.

Apa yang diketahui oleh ibu veteran yang dapat membantu menenangkan ibu baru? Mungkin, alih-alih mengatakan, “Selamat atas kelahiran bayi Anda,”, sebaiknya kita mengatakan, “Selamat datang di barisan ibu-ibu yang percaya diri.” Berikut berbagai rahasia dari ibu veteran:

Semangati dirimu sendiri. Ulangi: Saya merasa kewalahan, tetapi tidak apa-apa. Perasaan ini akan berlalu pada saat saya mencurahkan isi hati kepada seseorang dan terus melanjutkan hidup.

Terimalah diri sendiri sebagaimana adanya. Ulangi: Saya cukup cekatan untuk merawat bayi ini. Sementara ini, saya tidak perlu mencari perhatian orang lain dan sebaiknya focus untuk memenuhi kebutuhan saya dan bayi.

Bahas pengasuhan bersama. Ulangi: terkadang pengasuhan bersama membingungkan. Namun, jika kita meluangkan waktu untuk membahas harapan, impian, dan kebutuhan mengasuh saat sedang menjalaninya, tentu, keinginan semua pihak akan terpenuhi.

Jalinlah jejaring dukungan. Ulangi: ada pelayanan yang tersedia di daerah saya untuk wanita hamil dan ibu baru jika saya mencari mereka. Kita dapat menemukan sumber daya yang kita butuhkan.

Informasikan diri dengan tenang. Ulangi: tidak ada salahnya bertanya. Ketika saya memiliki kekhawatiran, masukan dari teman dan tenaga profesional yang berpengalaman akan dapat dengan cepat meredakan kekhawatiran saya yang terburuk.

Bersikaplah mandiri. Ulangi: ketika saya goyah, dan orang lain membuat saya merasa lebih goyah, katakan saja, “Saya tidak mencari masukan lagi saat ini, tetapi terima kasih telah berusaha untuk membantu.”

Jagalah keseimbangan diri. Ulangi: ketika saya merawat diri dengan baik, saya bisa beralih dari rasa kewalahan menjadi lebih lega. Sekarang saya lebih menghargai waktu kesendirian saya, meskipun hanya sejenak, dibandingkan dengan sebelumnya.

Ada kaitan yang signifikan antara kepuasan hidup orang tua dan anak, dan kepuasan hidup anak laki-laki maupun perempuan terkait lebih erat dengan kepuasan hidup ibu mereka daripada ayah mereka. Kenyataan ini terlepas dari kenyataan bahwa, kini, seringkali, ibu menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga, dan, baik pria maupun wanita, berbagi tanggung jawab dalam membesarkan anak-anak. Pada sebagian besar keluarga modern, ibu tetap menjadi pengasuh utama bagi anak-anak dan rumah mereka. Jadi, tidak mengherankan bahwa suasana hati ibu akan berpengaruh terhadap suasana hati anak-anak mereka.

Menurut sebuah penelitian, keterkaitan antara kebahagiaan dan kepuasan ibu dengan anaknya sebagian timbul karena “perpindahan pilihan perilaku yang terkait dengan kebahagiaan.” Jadi, “pilihan perilaku” apa yang paling terkait dengan kebahagiaan? Penelitian yang sama menemukan tiga faktor signifikan: keseimbangan antara kehidupan dan kerja, olahraga teratur, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial bersama teman-teman. Dengan perkataan lain, seperti manusia lainnya, seorang ibu perlu menjalani kehidupan yang aktif dan seutuhnya. Selamat Hari Ibu!

Sumber: https://issuu.com/ourkidsmagazine/docs/our_kids_magazine_may_2017; https://www.psychologytoday.com/us/blog/compassion-matters/201505/challenge-mothers-everywhere

Alih bahasa: Aulia Nurdini
Editor: Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, S.S.

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *