Rasakan Kekuatannya

Share

Dapur berantakan. Bos terus-menerus menelepon. Bayi perlu diberi makan. Sepanjang sejarah, para ibu diharapkan untuk melakukan berbagai hal tanpa bantuan sedikit pun. Namun, pada akhir tahun 1930-an, sebagian besar ibu baru bergantung kepada kerabat untuk membantu mereka dalam tanggung jawab rumah tangga. Jika tidak ada kerabat di sekitar, ada tetangga yang dengan senang hati membantu. Kebanyakan budaya di seluruh dunia, kemudian, menyadari bahwa seorang ibu baru, sebagaimana bayinya, harus diberi perhatian juga.

Terapis keluarga dan psikolog klinis, Dr. Stephan Poulter, menjelaskan ada 5 tipe ibu dan keterkaitan setiap tipe ibu tersebut dengan jenis kekuatan dan warisan turunan kepada anak.

Ibu perfeksionis: biasanya, ibu yang merupakan wanita yang sangat mengatur, penakut, dan pencemas, serta sangat memperhatikan penampilan.

Kekuatan anak dari ibu yang perfeksionis: dalam sebuah hubungan, biasanya mereka memiliki komitmen yang kuat, bertanggung jawab dan dapat diandalkan dalam melakukan segala sesuatu, sangat menghargai kerja keras dan ketekunan sebagai inti dari kualitas karakter seseorang.

Warisan emosional dari ibu yang perfeksionis: mereka selalu merasa bahwa pendapat orang lain jauh lebih penting daripada pendapat mereka sendiri dan, biasanya, mereka selalu memiliki perasaan yang berlebihan bahwa dunia sedang mengawasi dan menilai mereka.

Ibu yang tidak dapat diprediksi: ibu yang biasanya pencemas, pemarah, sangat emosional dan sering kewalahan oleh perasaannya sehingga gaya pengasuhannya sepenuhnya berdasarkan suasana hati. Dia menciptakan masalah, isu, dan krisis dalam pikirannya, melalui emosi dan hubungannya, dan menurunkannya kepada anak-anaknya.

Kekuatan anak dari ibu yang tidak dapat diprediksi: mereka memiliki keterampilan interpersonal dan kemampuan untuk berempati. Kelak, pada masa depan, biasanya, mereka akan menjadi motivator yang hebat

Warisan emosional dari ibu yang tidak dapat diprediksi: mereka tumbuh dengan kebutuhan yang mendarah daging untuk menjaga dan menyelesaikan persoalan emosional orang lain; mereka mudah terpengaruh oleh emosi, seperti kemarahan, kecemasan, dan depresi; mereka belajar sejak awal cara membaca kehendak orang lain dan cara menghadapi situasi agar dapat menangkap dan mengelola  perasaan yang memancar dari orang lain.

Ibu layaknya seorang sahabat: ibu tipe ini senang memperlakukan anak-anaknya sebagai teman-temannya. Ibu tipe ini menghindari peran keibuan karena percaya bahwa hidupnya akan berakhir jika dia bersikap seperti itu. Jadi, baik anak maupun orang tua berperan sebagai pasangan dan orang kepercayaan yang baik dalam suasana emosional.

Kekuatan anak dari Ibu layaknya seorang sahabat: mereka memahami dengan baik batas antara orang tua, anak, rekan kerja, dan keluarga. Karena ada perasaan bahwa mereka tidak mempunyai ibu, mereka memiliki kesadaran untuk memimpin dan bertanggung jawab sebagaimana layaknya orang dewasa.

Warisan emosional dari Ibu layaknya seorang sahabat: mereka memiliki rasa takut ditolak dan diabaikan; dalam berhubungan, mudah tersinggung dan sakit hati; memiliki kecenderungan untuk merasa tidak dicintai dan tidak dihargai.

Ibu yang mementingkan dirinya sendiri: ibu tipe ini tidak dapat melihat anak-anaknya sebagai sebuah pribadi dan cenderung mementingkan diri sendiri dan selalu merasa tidak aman.

Kekuatan anak-anak dari Ibu yang mementingkan dirinya sendiri: mereka sangat intuitif dan bijak dalam berhubungan dengan berbagai orang, setia dan selalu mendukung, serta mampu menghargai kebutuhan orang lain dan menyelesaikan masalah orang lain.

Warisan emosional Ibu yang mementingkan dirinya sendiri: mereka biasanya meragukan kemampuan dirinya dalam mengambil keputusan, sulit mempercayai perasaan mereka sendiri karena menganggap pendapat ibu mereka jauh lebih penting dan benar daripada pendapat mereka sendiri.

Ibu yang seutuhnya: Emosi ibu yang seutuhnya, biasanya, dalam kondisi seimbang; mereka mampu menganggap anak-anaknya sebagai sebuah pribadi dan mampu membantu anak-anaknya menjadi orang yang mandiri. Dia tidak sempurna, tetapi dia berkomitmen menjadi ibu dalam kondisi apa pun—terlepas dari peran dan tanggung jawabnya yang lain di luar rumah.

Kekuatan anak-anak dari ibu yang seutuhnya: mereka berani mengambil resiko, merangkul perubahan, dan mengawali suatu hubungan tanpa takut ditolak.

Warisan emosional dari ibu yang seutuhnya: mereka memiliki kemampuan dan kebijakan untuk menghargai pendapat orang lain yang memiliki berpandangan mereka sendiri; mereka memiliki kemampuan untuk mengarungi berbagai tantangan agar menjadi orang yang mandiri dan tidak akan terikat secara emosional dengan ibu mereka.

Akan tetap penting bagi kita untuk menghormati wanita yang memberi kehidupan kepada kita, baik beliau masih hidup ataupun sudah berpulang; baik hubungan dengan beliau positif maupun menantang. Ada beberapa cara atau gagasan yang dapat digunakan untuk mengungkapkan rasa cinta kepada ibunda: tulislah beberapa kesamaan Anda dengan ibunda; tulislah surat yang mengungkapkan perasaan Anda terhadap ibunda; atau tulislah tentang perhiasan yang mengingatkan kita kepada ibunda. Dapat juga Anda memberi ibunda hadiah khusus atau mengadakan pesta kejutan untuknya. Terkadang, kita dapat memberikan ibunda liburan dari pekerjaan rumah tangga.

Sumber: https://issuu.com/chelseamagazines/docs/babylondonsepoct2014; https://issuu.com/chelseamagazines/docs/babylondonsepoct2014;http://www.huffingtonpost.com/diana-m-raab/mothers-day-month_b_9939146.html; https://www.psychologies.co.uk/five-mother-types  https://issuu.com/welcomebooks/docs/momsbooklists_pp.1-160_nov3

Alih bahasa: Aurelia Leona
Editor: Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, S.S.

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *