Manfaat Membaca Terhadap Kesehatan dan Perkembangan Mental Anak
Oleh: Michelle Pannecoucke
Tradisi membaca untuk anak-anak dan memberi mereka buku bacaan yang bagus merupakan pengisi waktu yang sehat dan membantu perkembangan kepribadian mereka.
Sudah diakui bahwa matematika dan sains akan menajamkan pikiran anak-anak. Mengembangkan keterampilan matematika akan membantu, terutama, keterampilan memori dan, secara keseluruhan, kesehatan mental anak-anak. Akan tetapi, membaca sebenarnya juga memiliki kualitas dan pengaruh yang bermanfaat bagi semua orang. Membaca sangat baik untuk anak-anak pada saat mereka tumbuh menjadi dewasa.
Buku untuk Anak Kecil
Pemberian buku-buku yang bagus kepada anak usia dini akan mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang gemar membaca dan pintar. Membaca bersama anak akan membangun kebiasaan anak untuk terus membaca. Kebiasaan membaca cerita kepada anak menjelang waktu tidur anak merupakan bagian dari keseharian di banyak keluarga. Kegiatan ini merupakan cara terbaik untuk membuat anak-anak tenang dan santai sebelum mereka tidur. Dengan demikian, anak tidak hanya akan belajar untuk mencintai kegiatan membaca dan menjadi pembaca yang baik, tetapi mereka juga akan menyukai saat-saat membaca dan kenangan yang menyertai kegiatan itu. Mereka bahkan dapat tidur lebih nyenyak.
Membaca dan Kesehatan Mental Anak
Kegiatan membaca sebenarnya membantu berbagai hal berkaitan dengan kesehatan mental anak. Oleh karena anak menghabiskan waktu untuk membaca tulisan yang baik dengan penggunaan ejaan dan tata bahasa yang tepat, kegiatan membaca akan meningkatkan keterampilan anak dalam menulis. Anak kecil yang banyak membaca dapat pula lebih terasah dalam hal berbicara karena mereka mempelajari bahasa tidak hanya dengan mendengarnya, tetapi juga dengan membacanya.
Kegiatan membaca mendorong imajinasi dan mengembangkan kreativitas anak. Hal ini terjadi karena cerita yang dibaca anak membuka ruang bagi anak untuk menambah imajinasi dan menggugah kreativitas anak sesuka hati mereka. Hal ini sangat baik untuk anak yang merupakan pemelajar visual dan memiliki memori yang baik untuk menyimpan hal-hal yang mereka lihat dan baca sendiri. Demikian pula jika anak merupakan pemelajar auditoris, kegiatan membacakan cerita untuk anak akan berefek sama baiknya.
Anak-anak dan Cerita Klasik
Cerita-cerita klasik yang dibaca di sekolah, terutama di universitas, atau perguruan tinggi, disebut klasik karena popularitas ceritanya. Biasanya, sebuah cerita dianggap klasik karena cerita tersebut berpengaruh kepada masyarakat pada zamannya: cerita itu bersifat abadi. Lebih utama lagi, karena sebagian besar dari cerita-cerita tersebut merupakan karya sastra yang ditulis dengan indah, umumnya ditulis oleh orang-orang biasa. Itulah alasan mengapa para siswa mempelajari karya-karya Shakespeare, Dickens, Austen, Brontés, dari luar negeri atau Marah Rusli, Pramoedya Ananta Toer, Ahmad Tohari, dll, dari dalam negeri
Kegiatan membaca cerita yang dianggap klasik sangat baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Ada cerita klasik yang memang untuk anak-anak. Cerita klasik untuk anak-anak itu bukanlah versi singkat dari cerita klasik untuk orang dewasa, melainkan ditulis khusus untuk anak-anak. Contohnya: Harry Potter.
Perpustakaan Anak
Selain cerita yang dianggap klasik, ada banyak buku untuk anak yang bersifat mendidik, menyenangkan, dan benar-benar abadi. Ada banyak karya dari Dr. Seuss hingga Robert Munsch dan Beverly Cleary, serta berbagai penulis buku anak lainnya yang luar biasa. Ide cerita mereka tidak akan pernah usang. Karya mereka selalu bermakna bagi pembacanya.
Ketika anak memasuki masa remaja, buku yang mereka baca beralih dari buku anak menjadi buku untuk dewasa. Pada saat itu, buku-buku akan terus menuntun remaja berkembang menuju dewasa sebagaimana buku anak telah membantu anak berkembang menjadi remaja.
Sumber: http://www.suite101.com/content.why-books-are-good-for-kids-a105142
Alih bahasa: Aulia Nurdini
Editor: Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, S.S.