Memotivasi Anak untuk Belajar (Bagian 3)

Share

Cara Memotivasi Anak agar Berhasrat Belajar

IV. Variasi merupakan Bumbu Kehidupan!

Nah, walaupun semua kegiatan sudah terjadwal, jangan lupa untuk sekali-sekali mengubah kegiatan yang ada. Misalnya, jika biasanya 10 atau 15 menit pertama setiap harinya dihabiskan dengan kegiatan kosakata, buatlah variasi pada kegiatan ini. Dengan demikian, siswa tidak merasa bosan dan tetap termotivasi untuk belajar. Jika terlihat bahwa siswa sekelas tidak menanggapi suatu kegiatan, jangan gunakan kegiatan itu lagi, pilihlah kegiatan lain yang disukai siswa. Perlu juga diperhatikan bahwa akan ada kegiatan tertentu yang memotivasi beberapa kelompok siswa, namun sebaliknya kegiatan yang sama akan dibenci oleh kelompok siswa lainnya. Misalnya, satu kelompok siswa mungkin sangat menyukai kegiatan bermain peran, namun akan tetap ada kelompok lain begitu sebal kepada bermain peran sehingga lebih memilih untuk dicabut giginya.

Cara lain untuk menciptakan variasi adalah dengan terus mengubah kecepatan derap permainan. Buat permainan yang membangunkan semangat siswa, lalu lanjutkan dengan permainan yang menenangkan sehingga kegembiraan siswa tidak terlalu meluap. Beberapa saat kemudian, lakukan permainan yang seru agar siswa kembali bersemangat sehingga mereka tidak punya waktu untuk gelisah dan nakal atau mungkin tertidur di kelas.

V. Berikan Siswa Pilihan

Ada kalanya, guru harus menghabiskan waktu yang panjang dengan kelas, atau guru mendapat kelas dengan siswa yang berbeda taraf kemampuannya. Jika demikian halnya, guru harus membagi waktu untuk mengajar di antara kelompok-kelompok tersebut. Akibatnya, akan ada kelompok siswa yang memiliki waktu bebas atau berada di kelas tanpa pengawasan. Kiat-kiat berikut dapat digunakan jika hal itu terjadi. Kumpulkanlah berbagai aktivitas belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa. Dengan demikian, siswa tidak akan membuang waktu mereka dan kegiatan tersebut akan mengisi waktu bagi siswa yang suka membuat masalah atau iseng.

Buatlah berbagai kegiatan untuk siswa, seperti permainan papan edukasi, teka-teki silang, teka-teki sudoku, proyek seni… kegiatan lain apa saja yang menyebabkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara yang sekaligus menyenangkan. Untuk siswa yang lebih besar, dapat dirancang sebuah kompetisi. Siswa harus melengkapi sejumlah kegiatan untuk memperoleh nilai tambahan. Dapat juga, siswa dibagi atas beberapa kelompok, dan setiap kelompok harus berlomba untuk menjadi kelompok pertama yang dapat menyelesaikan serangkaian tugas. Jika sekolah memiliki perpustakaan, guru dapat mengajak siswa untuk mencari bacaan berbahasa Inggris yang cocok untuk mereka, seperti komik atau majalah remaja tentang mobil untuk siswa laki-laki dan tentang cara berkenalan dan perkakas rias untuk anak perempuan! Jika ada masalah berkaitan dengan disiplin, siswa harus bekerja mandiri dalam keheningan di meja mereka masing-masing. Meski demikian, setidaknya, siswa masih terlibat dalam sebuah kegiatan kelas bersama.

VI. Terakhir, Satu Kiat Lagi…

Kiat ini pasti akan memotivasi kelas dengan siswa hingga usia 12 tahun. Akan tetapi, kiat ini dapat digunakan untuk semua usia. Rencanakan sebuah program pada akhir pengajaran, siswa dapat memamerkan hal-hal yang telah mereka pelajari kepada orang tua mereka dan siapa pun yang menghadiri acara tersebut. Program dapat dilaksanakan di ruang kelas dan siswa diminta untuk memeragakan permainan, membacakan puisi, atau apa saja yang telah dipelajari siswa untuk dipertunjukkan kepada orang tua mereka.

Strategi ini selalu sukses dan berhasil! Oleh karenanya, guru dapat menampilkan program ini dua kali. Satu kali, di aula pertemuan sekolah di hadapan seluruh warga sekolah, dan, satu kali lagi, di hadapan orang tua dalam kelas. Program dapat diadakan pada malam hari atau segera setelah sekolah usai. Pasti, Kepala Sekolah akan bersikap sangat terbuka menyambut program ini karena pelaksanaannya akan memberi beliau kesempatan untuk pamer juga!

Demikianlah. Ada banyak cara bagi guru untuk memotivasi siswa. Cara agar siswa INGIN belajar dan memberikan perhatian tanpa perlu disogok dengan hadiah-hadiah. Jangan biarkan hadiah menjadi jauh lebih penting bagi siswa daripada pelajaran.

Tamat

Sumber: https://www.teachingenglishgames.com/Articles/Motivating_Children.htm

Alih bahasa: Aulia Nurdini
Editor: Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, S.S.

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *