Umumnya, guru mengajar karena mereka senang mengajar. Salah satu kunci pembelajaran yang efektif adalah guru mampu menyampaikan pengetahuan dengan jelas dan penuh antusiasme. Dalam kemampuan tersebut sekaligus terkandung rahasia untuk menjadi guru yang benar-benar hebat. Menjadi guru yang sukses sangat bergantung pada kemampuan guru menciptakan hubungan yang harmonis dengan siswa. Hubungan tersebut akan meningkatkan kemungkinan bahwa siswa akan memperhatikan dan memahami pesan guru.
Jika siswa memperhatikan dengan seksama, mereka akan dengan tekun dan gigih melakukan tugas mereka, meskipun ada banyak tantangan dan hambatan. Mereka akan terlihat senang menyelesaikan tugas mereka dan itu berarti bahwa mereka merasa terlibat dalam pembelajaran.
Saat merencanakan dan menyampaikan pelajaran, ada banyak strategi untuk melibatkan siswa. Berikut ini ada beberapa strategi yang dapat diterapkan di kelas:
1. Ajukan Pertanyaan yang Penting
Apakah tujuan pembelajaran dari pelajaran yang diberikan? Ingat, ada satu pertanyaan penting untuk setiap pelajaran dan siswa harus dapat menjawab pertanyaan ini di akhir pelajaran.
2. Aktifkan Siswa
Strategi ini adalah berusaha membuat siswa aktif berpikir atau merasa terhubung dengan materi yang diberikan pada hari itu. Hubungkan pembelajaran ke materi pelajaran atau ke dunia luar untuk mengetahui berapa banyak hal yang sudah diketahui atau diingat oleh siswa.
3. Gunakan Kosakata yang Relevan
Kosakata yang relevan harus dihadirkan dalam pelajaran. Pertahankan agar kosakata terbatas pada kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa. Pastikan bahwa kata-kata itu digunakan dengan aktif dalam konteksnya sepanjang pelajaran berlangsung. Mintalah kepada siswa untuk menggunakan kata-kata tersebut secara interaktif selama pelajaran.
4. Batasi Waktu Penyampaian Materi
Seharusnya, waktu penyampaian materi pembelajaran dibatasi. Setelah 12–15 menit mengajar, guru harus mulai melibatkan siswa dalam beberapa jenis kegiatan, meskipun hanya untuk beberapa menit.
5. Gunakan Peta Konsep
Penggunaan peta konsep memungkinkan siswa untuk mengategorikan informasi baru secara visual atau meninjau ulang informasi lama. Ketika siswa melihat informasi yang tertata rapi, akan lebih mudah bagi mereka untuk menyimpan dan mengingat informasi tersebut.
6. Buatlah Siswa Bergerak
Siswa harus dibuat bergerak. Siswa harus bergerak selama beberapa saat dalam pembelajaran untuk memastikan bahwa mereka terlibat secara aktif.
7. Ajukan Pertanyaan yang Memantik Keterampilan Berpikir Aras Tinggi (Higher Order Thinking Skills)
Ajukan kepada siswa, setidaknya, tiga pertanyaan yang memantik keterampilan berpikir aras tinggi selama pembelajaran berlangsung. Pertanyaan itu akan membuktikan bahwa guru memberikan tugas yang menantang kemampuan semua siswa.
8. Buatlah Rangkuman
Buatlah rangkuman pada saat mengakhiri pelajaran. Pada saat itu, guru dapat mengetahui pemahaman siswa atas pembelajaran dengan meminta siswa menjawab pertanyaan inti secara efektif. Dengan cara itu, dapat diketahui apakah guru perlu memperluas atau memperbaiki pemahaman siswa atas pelajaran yang bersangkutan.
9. Berikan Pembelajaran dengan Seksama
Pelajaran harus diberikan secara seksama. Artinya, kegiatan yang diberikan harus menantang dan maju dengan pesat. Sebaiknya, jangan memberi kesempatan bagi siswa untuk bosan atau mendapat waktu tanpa kegiatan. Seluruh pembelajaran harus menjadi pembelajaran aktif.
10. Berorientasi pada Siswa
Seluruh pembelajaran harus berpusat kepada siswa. Cara guru mengajar kepada siswa harus memperlihatkan bahwa siswa merupakan fokus guru. Semua yang dilakukan guru berpusat pada kesuksesan siswa. Penggunaan teknologi sebagai alat merupakan komponen penting dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa ini. Pengenalan terhadap teknologi kepada para siswa akan memberikan keterampilan abad ke-21 yang menarik dan relevan dengan aplikasi di kehidupan nyata. Pembelajaran adalah sebuah kemitraan: Jika guru merencanakannya secara efektif dan berhasil, siswa akan melakukan tugas mereka dan belajar secara efektif dan sukses.
Siswa yang terlibat dalam tugas mereka akan bekerja lebih keras untuk menyelesaikan tugasnya dan bekerja sebaik mungkin. Hasilnya adalah siswa yang lebih pintar, nilai ujian yang lebih tinggi, dan guru yang lebih bahagia.
Sumber: http://www.edutopia.org/stw-school-turnaround-student-engagement-tips; www.psy chologicalscience.org/index.php/publications/observer/2006/april-06/evaluating-and-improv-ing-your-teaching.html; http://www.ascd.org/publications/edukasi-leadership/sept95/vol53/num01/Strengthening-Student-Engagement@-What-Do-Students-Want.aspx
Alih bahasa: Aulia Nurdini
Editor: Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, S.S.