Setiap tahun, kita merayakan ulang tahun anak-anak kita. Namun, apakah Anda juga tahu bahwa ada hari yang secara khusus dimaksudkan sebagai perayaan semua anak di seluruh dunia? Hari khusus ini disebut Hari Anak dan dideklarasikan oleh PBB pada 1954.
Hari anak-anak tidak dirayakan pada hari yang sama oleh setiap negara di dunia. Di Indonesia, jutaan anak merayakan Hari Anak-anak setiap 23 Juli.
Apa hadiah terbaik yang dapat kita berikan kepada anak-anak kita dalam merayakan peristiwa ini? PBB telah menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk dilindungi oleh orang tua mereka, serta diberikan makanan, tempat tinggal, dan pendidikan.
Apakah anak-anak suka makan? Ya, banyak anak yang suka makan. Apakah anak-anak suka bermain? Ya, banyak juga anak yang suka bermain. Lalu, bagaimana dengan anak-anak yang suka belajar? Semua balita senang bereksplorasi dan bertanya tentang banyak hal. Hal itu terjadi karena, pada hakikatnya, setiap anak adalah seorang pemelajar yang aktif dan mandiri.
Apakah pemelajar itu?
Orang tua seharusnya ingat bahwa belajar, sebenarnya, bukan hanya masalah memperoleh nilai tinggi atau menjadi orang pintar. Pengajaran seharusnya diarahkan agar siswa memperoleh keterampilan hidup, seperti mampu berpikir kritis, mengatasi masalah, berkomunikasi, dan berkolaborasi.
Bagaimanakah karakteristik seorang pemelajar?
Proses pembelajaran yang menuntut anak untuk lebih aktif akan dapat meningkatkan karakteristik anak sebagai seorang pembelajar. Karakteristik tersebut adalah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, memiliki motivasi internal, dapat merefleksikan diri, andal, mampu berpikir kritis, mampu memahami sesuatu dengan sedikit atau tanpa instruksi, dan gigih.
Sebagai orang tua, apa yang dapat dilakukan untuk membesarkan seorang pemelajar?
“Lakukan apa yang dikatakan” jika ingin memiliki anak yang pemelajar, terlebih dahulu orang tua harus menjadi pemelajar. Anak-anak adalah peniru yang hebat. Jika mereka melihat orang tua mereka menghargai pembelajaran sebagai sebuah proses yang menyenangkan, anak akan mengikutinya.
Tingkatkan harga diri yang positif. Anak-anak yang memiliki citra diri positif cenderung menjadi para pemelajar yang mandiri. Mereka merasa nyaman dengan diri mereka dan percaya bahwa mereka dicintai.
Bangun lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk bereksplorasi.
Berikan banyak kesempatan kepada anak untuk bermain dengan bebas. Ketika memasuki sekolah dasar, anak-anak diharapkan memiliki kemampuan untuk fokus, mempertimbangkan keberadaan orang lain, dan menunda kesenangan. Bagaimana caranya? Dengan cara bermain bersama teman-teman, mengikuti aturan permainan, berempati kepada teman-teman, menunda kegembiraan, berkomunikasi, dan berkolaborasi.
Hargai pertanyaan-pertanyaan anak.
Libatkan anak-anak dalam kegiatan sehari-hari.
Kenali gaya belajar anak.
Biarkan anak-anak melakukan kesalahan. Kesalahan merupakan bagian dari proses pembelajaran.
Anak-anak merupakan anggota yang sangat penting dari keluarga dan masyarakat. Orang tua harus memberi kebebasan kepada mereka untuk memilih tujuan dan cara untuk membangun masa depan mereka. Akan tetapi, orang tua harus tetap membantu mereka untuk memastikan bahwa mereka telah mengambil pilihan dan cara yang tepat.
Sumber: www.parenting.co.id
Alih bahasa: Aulia Nurdini
Editor: Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, S.S.