Jauh dalam lubuk hati, semua orang tahu, jika mereka sedikit saja lebih percaya diri dan nyaman, mereka akan mampu melakukan apa saja. Akan tetapi, sering orang hanya duduk diam di sudut dan membiarkan orang-orang yang lebih percaya diri menggapai langit. Jika anak kita termasuk orang seperti itu, kami mengundang anak Anda untuk menjadi berani dan lega saat mengetahui bahwa merasa takut merupakan hal yang wajar ketika mereka akan mengawali sesuatu yang baru, seperti memiliki peran atau tugas baru yang berbeda di sekolah, mempelajari keterampilan baru, dan menjalani kencan pertama.
Kepercayaan diri merupakan masalah besar bagi banyak orang karena hal ini memengaruhi harga diri, kesuksesan, hubungan, dan kebahagiaan. Kepercayaan diri yang rendah dapat membuat seseorang merasa gagal. Kepercayaan diri sering kali menjadi kunci untuk memperoleh segala sesuatu yang kita inginkan—tetapi, bagaimana jika kita merasa tidak cukup? Selain itu, seperti apa bentuk kepercayaan diri yang sebenarnya? Dapatkah kita mengolahnya? Bagaimana cara mengolahnya?
Istilah ‘keyakinan’ berbeda makna bagi setiap orang, ada berbagai istilah yang terkait—kepercayaan diri, harga diri, kepercayaan internal, kepercayaan eksternal—semua istilah menjalankan peran mereka masing-masing dalam spektrum keyakinan. Psikolog Dr. Ilona Boniwell menyimpulkannya dengan sempurna: “Harga diri lebih berkaitan dengan menyukai diri sendiri. Keberhasilan diri[1] adalah keyakinan atas kemampuan diri untuk mencoba dan mencapai sesuatu.” Niki Flacks, pelatih akting dan psikolog menjelaskan, “Kita baru akan menyadari di kemudian hari bahwa kita mampu melakukan sesuatu. Pada saat itulah kita akan berkata, ‘Wow, saya benar-benar melakukan hal itu, saya yakin bahwa saya mampu’.”
Keberhasilan diri, yang diangkat oleh psikolog Kanada, Albert Bandura, adalah konsep untuk sekadar mengawali sesuatu—mencoba sesuatu walaupun sebenarnya kita tidak tahu apa yang sedang kita lakukan. Dari titik inilah keyakinan dapat dibina; keyakinan merupakan keterampilan yang dapat dipelajari, selama kita mau mencoba.
Kesepakatan dari para ahli adalah bahwa semua orang dapat mengembangkan keyakinan diri melalui pengalaman belajar dan melakukan sesuatu yang menciptakan rasa keyakinan diri. Keyakinan diri tidak datang dari sebuah formula misterius yang magis. Tujuh ahli terkemuka mengungkap tujuh rahasia yang dapat membantu kita lebih yakin dalam hidup. Rahasia pertama datang dari Annie Ashdown, pelatih bisnis dan perkembangan diri, serta Clinical Hypnotherapist. Dia berkata, “jika Anda gugup dalam situasi sosial apa pun, alihkan perhatian Anda dan carilah seseorang yang lebih gugup dari Anda dan cobalah untuk membuat mereka merasa nyaman. Hampiri mereka dan lihat bagaimana Anda bisa membantu mereka.” Rahasia lain datang dari Dr. Ilona
Jauh dalam lubuk hati, semua orang tahu, jika mereka sedikit saja lebih percaya diri dan nyaman, mereka akan mampu melakukan apa saja. Akan tetapi, sering orang hanya duduk diam di sudut dan membiarkan orang-orang yang lebih percaya diri menggapai langit. Jika anak kita termasuk orang seperti itu, kami mengundang anak Anda untuk menjadi berani dan lega saat mengetahui bahwa merasa takut merupakan hal yang wajar ketika mereka akan mengawali sesuatu yang baru, seperti memiliki peran atau tugas baru yang berbeda di sekolah, mempelajari keterampilan baru, dan menjalani kencan pertama.
Kepercayaan diri merupakan masalah besar bagi banyak orang karena hal ini memengaruhi harga diri, kesuksesan, hubungan, dan kebahagiaan. Kepercayaan diri yang rendah dapat membuat seseorang merasa gagal. Kepercayaan diri sering kali menjadi kunci untuk memperoleh segala sesuatu yang kita inginkan—tetapi, bagaimana jika kita merasa tidak cukup? Selain itu, seperti apa bentuk kepercayaan diri yang sebenarnya? Dapatkah kita mengolahnya? Bagaimana cara mengolahnya?
Istilah ‘keyakinan’ berbeda makna bagi setiap orang, ada berbagai istilah yang terkait—kepercayaan diri, harga diri, kepercayaan internal, kepercayaan eksternal—semua istilah menjalankan peran mereka masing-masing dalam spektrum keyakinan. Psikolog Dr. Ilona Boniwell menyimpulkannya dengan sempurna: “Harga diri lebih berkaitan dengan menyukai diri sendiri. Keberhasilan diri[1] adalah keyakinan atas kemampuan diri untuk mencoba dan mencapai sesuatu.” Niki Flacks, pelatih akting dan psikolog menjelaskan, “Kita baru akan menyadari di kemudian hari bahwa kita mampu melakukan sesuatu. Pada saat itulah kita akan berkata, ‘Wow, saya benar-benar melakukan hal itu, saya yakin bahwa saya mampu’.”
Keberhasilan diri, yang diangkat oleh psikolog Kanada, Albert Bandura, adalah konsep untuk sekadar mengawali sesuatu—mencoba sesuatu walaupun sebenarnya kita tidak tahu apa yang sedang kita lakukan. Dari titik inilah keyakinan dapat dibina; keyakinan merupakan keterampilan yang dapat dipelajari, selama kita mau mencoba.
Kesepakatan dari para ahli adalah bahwa semua orang dapat mengembangkan keyakinan diri melalui pengalaman belajar dan melakukan sesuatu yang menciptakan rasa keyakinan diri. Keyakinan diri tidak datang dari sebuah formula misterius yang magis. Tujuh ahli terkemuka mengungkap tujuh rahasia yang dapat membantu kita lebih yakin dalam hidup. Rahasia pertama datang dari Annie Ashdown, pelatih bisnis dan perkembangan diri, serta Clinical Hypnotherapist. Dia berkata, “jika Anda gugup dalam situasi sosial apa pun, alihkan perhatian Anda dan carilah seseorang yang lebih gugup dari Anda dan cobalah untuk membuat mereka merasa nyaman. Hampiri mereka dan lihat bagaimana Anda bisa membantu mereka.” Rahasia lain datang dari Dr. Ilona
Boniwell yang menyarankan sesuatu seperti ini: “Cobalah, meskipun Anda menangis. Kenali hal yang Anda anggap sebagai kelemahan yang dapat membuat Anda menangis. Apakah ini benar-benar kelemahan Anda? Luangkan beberapa menit untuk memikirkannya dari sudut pandang yang berbeda.”
Seorang pelatih tentang kehidupan, Dawn Breslin, menyarankan agar Anda berhenti sejenak dalam menetapkan tujuan hidup dan sebaliknya, memutuskan apa yang ingin Anda rasakan—rasa puas, dihormati, bahagia. Sementara itu, seorang ilmuwan peneliti di bidang biofisiologi, Dr. Nitasha Buldeo, mengungkapkan rahasia lain. Dia berkata, “Temukan seorang panutan yang memancarkan kepercayaan diri yang Anda kagumi dan kenali apa yang Anda sukai dari diri mereka”.
Niki Flacks memberi saran seperti ini: “Gabungkan rasa takut dengan sesuatu yang mudah bagimu. Pasangkan pengalaman Anda ketika Anda sedang kurang percaya diri dengan pengalaman yang Anda nikmati. Misalnya, setengah jam dihabiskan untuk memilah akun Anda, diikuti dengan satu jam memanjakan diri dengan apa yang Anda sukai.” Penulis Confidence: The Surprising Truth about How Much You Need and How to Get It, Dr. Tomas Chamorro-Premuzie, mengatakan, “Orang yang narsis buruk bagi kesehatan emosional Anda. Abaikan orang di sekitar Anda yang sangat membutuhkan perhatian. Berikan pujian yang tulus kepada orang yang pantas mendapatkan pengakuan.” Rahasia terakhir datang dari pelatih Kepemimpinan, Patsy Rodenburg. Dia menyarankan agar kita membuat hubungan yang nyata dengan orang lain yang asing kepada cara mengajukan sebuah pertanyaan tentang diri mereka sendiri dan menyimak jawaban mereka.
Sekarang, ada tujuh kebiasaan yang dapat membantu untuk mengembangkan rasa percaya diri. Kebiasaan itu adalah menilai diri sendiri, selalu belajar, mengembangkan kemauan diri, membicarakan pengalaman yang positif, mengurangi pikiran buruk, membuang pikiran untuk melakukan dan mengadopsi postur tubuh yang baik. Kemudian, coba tanyakan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini: “Kebiasaan apa dalam diri Anda yang akan mengangkat rasa percaya diri Anda? Kebiasaan apa yang membuat Anda mengakui perasaan buruk tentang diri sendiri? Kebiasaan baru seperti apa yang mampu mengubah rasa percayaan diri Anda? Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu diri Anda mengembangkan kebiasaan berpikir positif dan percaya diri?”
“Selalu ingat bahwa Anda lebih berani dari apa yang Anda yakini, lebih kuat dari apa yang terlihat, dan lebih pintar dari apa yang Anda pikirkan.”—AA Milne
Sumber: issuu.com/elena391/docs/psychologies_-_march_2016/1
[1] Self-efficacy jika diterjemahkan memang menjadi ‘efikasi diri’. Lebih lanjut lagi, arti efikasi dalam bahasa Indonesia (KBBI) adalah ‘kemampuan untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan’ yang bersinonim dengan makna ‘berhasil guna’ atau ‘efektif’. Sementara, efficacy dalam bahasa Inggris berasal dari akar kata yang sama dengan effectiveness. Perbedaannya adalah efficacy lebih digunakan sebagai istilah psikologi berkaitan dengan kinerja yang berhasil guna di bawah keadaan yang terkontrol atau ideal, sedangkan effectiveness merujuk pada kinerja yang berhasil guna dalam situasi biasa.
Alih bahasa: Aurelia Leona
Editor: Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, S.S.