Hari Bumi, yang diperingati setiap tanggal 22 April, telah dirayakan oleh lebih dari 175 negara untuk mempromosikan kesadaran dan apresiasi terhadap lingkungan alami bumi.
Jutaan orang merayakan Hari Bumi dengan berpartisipasi dalam kegiatan ramah lingkungan untuk memberikan dampak positif bagi dunia yang kita tempati. Hari istimewa ini juga merupakan kesempatan yang tepat untuk mulai berpikir tentang cara menambahkan tindakan kecil yang ramah lingkungan ke dalam gaya hidup kita sehari-hari. Tindakan ini dapat dilakukan dengan upaya kecil di rumah, tempat kerja, dan di komunitas kita.
Mengapa Kita Perlu Berhijau diri (Go Green)?
Penduduk dunia menghadapi masalah lingkungan yang sangat kompleks. Jika manusia tidak melalukan sebuah tindakan yang bermakna untuk memecahkan masalah ini, tidak hanya generasi ini, tetapi juga generasi mendatang harus menghadapi sebuah krisis besar.
Memahami Hijau
“Hijau” tidak hanya melambangkan warna, melainkan juga pengambilan langkah khusus untuk melindungi lingkungan—air, tanah, dan udara yang kita hirup. Istilah “hijau” tersebut dimaksudkan untuk mendefinisikan konsep proses, produk, dan energi yang bisa diperbaharui, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Membuat Pilihan
Menjadi orang yang memedulikan lingkungan merupakan sebuah proses kompleks yang perlu dilakukan selangkah demi selangkah sambil mengganti metode dan produk masa kini dengan produk yang ramah lingkungan. Cara terbaik untuk mengajari anak-anak tentang kepedulian terhadap lingkungan (berhijau diri) adalah dengan menjadi panutan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menunjukkan rasa hormati dan peduli terhadap lingkungan, anak-anak kita akan melakukan hal yang sama.
Membuat Anak-Anak “berhijau diri” (Go Green)
Dalam aktivitas sehari-hari, orang tua dapat mendorong anak dalam menemukan cara untuk membatasi limbah, menghemat listrik, menghindari pembelian yang tidak perlu, dan mendaur ulang barang-barang yang sudah mereka miliki. Beginilah idenya: Hemat energi (ingatkan anak untuk memadamkan lampu ketika mereka tidak menggunakannya, padamkan komputer setelah menggunakannya, padamkan TV ketika tidak ada orang yang menontonnya, dan hindari berlama-lama di depan lemari es dengan pintu terbuka); Jalan (jika anak-anak dapat dengan aman bersepeda atau berjalan kaki ke sekolah atau ke rumah teman daripada diantarkan oleh orang tuanya, dukunglah mereka! Jika keselamatan menjadi pertimbangan, rancanglah cara “walking school bus”, yaitu mengelompokkan anak untuk berjalan bersama ke sekolah dengan pengawasan satu atau lebih orang dewasa—kegiatan ini memungkinkan anak-anak berjalan atau bersepeda ke dan dari sekolah di bawah pengawasan orang dewasa); Berikan (lebih banyak) cahaya (anak-anak yang lebih besar dapat membantu mengganti lampu pijar dengan lampu fluoresen padat (CFL). Lampu fluoresen padat menghasilkan keluaran cahaya yang kurang lebih sama dengan lampu pijar, tetapi tahan lebih lama dan menggunakan lebih sedikit energi); Mendaur ulang dan mengisi ulang (belilah baterai isi ulang untuk elektronik dan mainan anak-anak dan ajari mereka cara mengisi ulang baterai. Cara ini akan mengurangi sampah dan menjauhkan logam beracun, seperti merkuri, dari tempat pembuangan sampah); Turunkan (mintalah agar anak-anak mengumpulkan mainan, buku, pakaian, dan barang-barang lain yang tidak lagi digunakan atau diperlukan kemudian menyumbangkannya ke badan amal setempat. Mintalah anak-anak untuk turut serta mengantarkannya sehingga mereka dapat melihat bagaimana donasi mereka digunakan untuk membantu orang yang memerlukannya).
Dalam budaya yang serba cepat ini, mudah bagi kita untuk meremehkan atau menyepelekan dunia di sekitar kita. Banyak orang tidak menyadari bagaimana masalah lingkungan karena perubahan iklim dan polusi hingga munculnya limbah elektronik merupakan akibat dari aktivitas kita sehari-hari. Tidak ada kata terlambat atau terlalu cepat untuk menjadi penjaga lingkungan dengan cara berkomitmen untuk lebih menyayangi planet ini. Ambil tindakan dengan menciptakan tradisi atau kebiasaan bersama keluarga yang meningkatkan kesadaran kita akan lingkungan.
Sumber: https://issuu.com/gogreenkp/docs/april; https://issuu.com/gogreenkp/docs/go_green_kids_worldwide_magazine_; http://kidshealth.org/en/parents/go-green.html#; http://greenliving.lovetoknow.com/Why_Is_it_Important_to_Go_Green
Alih bahasa: Aurelia Leona
Editor: Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, S.S.