Waktu saya kecil, teman-teman saya pasti kesal duduk dekat saya di perpustakaan. Dengan buku-buku yang berantakan di sekelilingku dan kaki yang menghentak lantai tiap detiknya, saya melafalkan dengan lantang setiap kata dari buku yang sedang saya baca. Ketika selesai membaca, saya akan berbicara sendiri tentang gagasan, tema, atau karakter dari cerita yang sdg saya baca, sungguh, lho. Mengapa saya begitu? Sebagai seorang anak, saya tidak sadar bahwa sedang saya mencoba mengintegrasikan proses verbal ke dalam kegiatan membaca. Secara sederhana, proses verbal berarti berbicara tentang suatu informasi agar tersimpan dalam benak seseorang dan memahami arti dan fungsinya.
Melibatkan anak secara verbal sebelum dan sesudah proses membaca akan sangat membantu untuk meningkatkan pemahamannya dan memungkinkannya untuk menjadi pembaca yang lebih kompeten. Untuk membantu agar percakapan (dan pikiran) anak mengalir, berikut ini ada beberapa pertanyaan yang dapat diberikan kepada anak, terlepas dari apakah orang tua biasa membaca atau tidak. Pada dasarnya, tujuan utama latihan ini adalah untuk memberdayakan anak agar mereka mampu membahas cerita yang dibaca langsung dengan guru atau teman-temannya. Selain itu, ketika saat pertanyaan prabaca, anak pasti akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru berkaitan dengan garis besar bacaan sebagai kerangka dasar konseptualnya.
Sebelum membaca
Pertanyaan prabaca memberdayakan anak untuk berpikir kritis tentang tugas yang dihadapinya. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu anak untuk berpikir tentang apa yang sudah dia ketahui, bagaimana bacaannya berkaitan dengan kelas secara keseluruhan, dan apa yang mungkin diharapkannya—atau lebih mungkin, tidak diharapkannya—dalam tugas ini.
Jangan khawatir jika anak Anda menebak-nebak saat menjawab—maksud kegiatan ini hanya agar anak berpikir dan berbicara tentang bacaannya. Jika latihan ini dikerjakan bersama seorang remaja, bersiaplah untuk mendengar jawaban “Tidak ada” atau “EGP (emangnya gue peduli)? Saya tidak peduli.” Atasi semua tanggapan negatif itu dengan memberi tahu anak bahwa meskipun bacaannya tidak menarik, orang tua akan ikut mengerjakannya bersama-sama anak. Dengan demikian, walaupun tidak menghilangkan keengganannya, setidaknya, anak akan menyadari bahwa orang tua akan selalu mendampinginya.
1. Apakah yang anak ketahui tentang tugas membaca ini? Apakah gurunya menyuruhnya untuk mencari sesuatu, atau memberinya informasi tentang buku atau bab yang akan dibacanya?
2. Bagaimanakah bacaannya berhubungan dengan pelajaran yang sedang anak pelajari di kelas saat ini?
3. Bagaimana bacaan berhubungan dengan kelas secara keseluruhan?
4. Selain buku ini, apa ada buku lain yang pernah dibaca oleh anak yang mengingatkannya pada bacaan ini?
5. Ada pertanyaan apa tentang buku ini yang mungkin bisa dijawab oleh guru untuk anak?
6. Apa yang anak sukai dari bacaan ini?
7. Apa yang tidak anak sukai dari bacaan ini?
Setelah membaca
Pertanyaan pascamembaca dirancang untuk memberikan kepada anak-anak kesempatan untuk membahas hal yang baru saja mereka baca. Jika belum dibahas, kebanyakan siswa tidak sepenuhnya memahami atau menyimpan informasinya. Dalam percakapan dengan anak, berusahalah untuk menjelaskan konsep yang sulit menjadi lebih mudah dimengerti oleh anak, seperti tema bacaan, cara tema itu dikembangkan, dan bagaimana tema itu dapat dikaitkan dengan seluruh kelas. Dengan meluangkan waktu untuk bertanya kepada anak, daya ingat anak atas bacaannya akan meningkat. Berikut ini beberapa hal yang dapat ditanyakan:
1. Sebutkan tiga tema utama dari cerita yang anak baca.
2. Bagaimanakah tema-tema itu dikembangkan dalam cerita?
3. Adakah bacaan lain dalam kelas ini yang memiliki tema serupa?
4. Jika ada, bandingkan bacaan-bacaan itu dan sebutkan perbedaan atau persamaannya.
5. Apa yang disukai anak dari bacaan ini?
6. Apa yang tidak sukai anak dari bacaan ini?
7. Bagaimana cara menguji pemahaman bacaan anak di kelas?
8. Dapatkah anak meringkas bacaannya dalam beberapa kalimat dengan kata-katanya sendiri?
Sumber: https://www.familyeducation.com/school/tools-ld-children/how-improve-reading-comprehension
Alih bahasa: Aulia Nurdini
Editor: Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, S.S